top of page

Karakteristik Massa Air

​

Setiap perairan memiliki perbedaannya masing-masing, seperti kita yang terbagi antara suku dan ras, begitu pula massa air di lautan, tidak sama persis satu dengan yang lain. Karakter dari masing-masing perairan dapat diukur dari beberapa parameter seperti suhu dan salinitas yang merupakan pokok bahasan dalam pertemuan mata kuliah Oseanografi Fisika tanggal 5 September 2016.

​

​

Mengapa massa air tiap daerah tidak selalu sama persis?

​

Air dalam lautan bukanlah air yang berasal dari satu tempat saja, ada yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, ada yang topografi lautnya berbeda, ada yang kandungan dari air yang berbeda dan lain sebagainya. Parameter yang diukur biasanya berupa salinitas dan suhu yang diukur dalam diagram TS, seperti pada gambar berikut yang menunjukkan daerah di sekitar Laut Banda.

Karakteristik massa air yang ditunjukkan satu daerah dengan daerah yang lain belum tentu sama. Hal  ini dapat menunjukkan asal muasal massa air di daerah tertentu, misalnya suatu daerah di Pantai Selatan Jawa memiliki karakteristik yang sama seperti di daerah tertentu di lautan Pasifik, hal ini dapat saja karena massa air tersebut terbawa arus hingga ke selatan Jawa.

Salinitas

Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai.Perairan dengan tingkat curah hujan tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang tinggi, salinitas perairannya tinggi. Selain itu pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu perairan. 

Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan penyebaran salinitas secara vertikal. Pengadukan di dalam lapisan permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen. Terjadinya upwelling yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam juga mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan.

PARAMETER

Suhu

​

Suhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor-faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. 

​

Wyrtki (1961) membagi perairan menjadi 3 (tiga) lapisan, yaitu: a) lapisan homogen pada permukaan perairan atau disebut juga lapisan permukaan tercampur; b) lapisan diskontinuitas atau biasa disebut lapisan termoklin; c) lapisan di bawah termoklin dengan kondisi yang hampir homogen, dimana suhu berkurang secara perlahan-lahan ke arah dasar perairan.

​

Untuk penjelasan lebih lanjut, klik di blog teman saya dibawah ini untuk pembahasan mengenai suhu : 

​

http://catatan-warga-sipil.blogspot.co.id/2016/09/parameter-air-laut-suhu.html

​

Perbedaan karakteristik massa air dilihat dari diagram TS, sebelah kiri merupakan perairan diantara China dan Taiwan, sementara diagram TS sebelah kanan merupakan daerah perairan Pasifik Selatan di daerah perairan Chile

Perbedaan suhu dan salinitas juga dapat menyebabkan sebuah pergerakan dari massa air, yang dipicu karena perbedaan gradien dari suhu dan salinitas tersebut. Pergerakan ini biasa disebut sebagai Thermohaline Circulation, yang dapat terjadi di permukaan maupun di laut dalam. Biasa juga disebut sebagai Ocean Conveyor Belt.

bottom of page